7 hukuman bermain domino/gaplek
minum air segelas
gantung batu batrai
d jepit jepitan jemuran
d coret wajahnya
dungkung
pakai helm
pakai botol di isi air lalu di ikat tali rafia lalu di gantung deh kaya atihan shaolin
minum air segelas
gantung batu batrai
d jepit jepitan jemuran
d coret wajahnya
dungkung
pakai helm
pakai botol di isi air lalu di ikat tali rafia lalu di gantung deh kaya atihan shaolin
Tidak
banyak permainan tradisional yang merangsang otak, serta penggunaan
strategi untuk memenangkannya. Beberapa diantaranya adalah : catur, koa,
gaple/domino, serta remi dengan berbagai variannya. Dari semua
permainan itu, domino yang paling saya gemari. Gim ini bisa dikatakan
permainan alit (bukan elit), permainan orang kebanyakan. Biasanya
permainan ini dilakukan di warung-warung kopi atau lepau, sembari ngopi
dan makan pisang goreng. Tak jelas darimana asal usul permainan ini,
ada yang bilang berasal dari Cina, ada pula yang berpendapat dari
Eropa. Yang jelas permainan ini telah dimainkan oleh banyak orang di
seluruh dunia sejak berabad-abad lampau.
Tidak
seperti halnya catur yang membutuhkan waktu lama dalam satu babaknya,
dan hanya bisa diikuti oleh dua orang pemain, domino bisa dimainkan
oleh empat orang sekaligus dalam tempo yang lebih cepat. Tak sampai 10
menit, satu babak permainan sudah dapat diselesaikan. Cara
bermainnya-pun sangat sederhana. Para pemain yang duduk secara
melingkar, hanya diharuskan untuk menurunkan kartu di tangan, sesuai
dengan urutan angka-angka yang tersaji di kedua belah sisi. Jika si
pemain tidak memiliki kartu yang ditawarkan, maka pemain selanjutnya
berhak untuk melanjutkan permainan. Arah putaran permainan sesuai
kesepakatan para pemain, searah jarum jam atau arah yang berlawanan.
Permainan domino menggunakan satu set kartu atau batu berbahan acrylic
yang berjumlah 28. Kartu, berisi angka-angka yang berpasangan, dari
pasangan angka terkecil 0-0 hingga yang terbesar 6-6. Ke-28 kartu dibagi
habis secara merata ke empat orang pemain, sehingga masing-masing
pemain mendapatkan 7 lembar kartu.
Lain
dari gim-gim yang lain, permainan domino mengandalkan kemampuan rasa
dan periksa. Disinilah menariknya permainan domino. Para pemain tidak
hanya dituntut untuk mampu menghitung (memeriksa) kartu yang sudah di
bawah, namun juga harus mampu merasa kartu apa saja yang masih ada di
tangan lawan, dan di pihak mana kartu itu berada. Merasakan keberadaan
kartu sangat diperlukan, terlebih lagi jika permainan sudah memasuki
fase akhir. Sebenarnya tak terlalu sulit menebak kartu yang dipegang
lawan, jika si pemain betul-betul menyimak permainan dan memperhatikan
kartu apa saja yang telah diturunkan lawan. Selain itu membaca kartu
yang tidak dimiliki lawan, juga tak kalah pentingnya. Dengan menawarkan
angka yang tidak dipunyai lawan secara berulang, tentu akan menghalangi
laju langkah lawan.
Dalam
aturan umum permainan domino, pemain yang bisa menghabiskan kartunya
terlebih dahulu, dianggap sebagai pemenang. Sedangkan pemain kedua,
ketiga, dan keempat, akan dihitung sisa angka yang masih dipegang.
Pemain yang memegang sisa angka terbesar dianggap sebagai pihak yang
kalah. Saat kartu hasil kocokan dibuka, penentuan nasib segera dimulai.
Pemain yang banyak mendapat kartu berangka kembar (balak), boleh dikata
kurang beruntung. Apalagi kalau balak yang didapat berjumlah besar,
seperti 6-6 (12) atau 5-5 (10). Kartu balak bisa menjadi kartu mati,
jika lawan selalu menutup keenam kartu lainnya. Semisal, balak 6 akan
menjadi kartu mati, jika setiap turunnya kartu 1-6, 2-6, 3-6, 4-6, dan
5-6, selalu ditutup oleh pihak lawan. Hal inilah yang menyebabkan setiap
pemain akan secepat mungkin menurunkan kartu balak dari tangannya.
Walaupun begitu, mendapatkan kartu yang berangka kecil-pun, belum tentu
kemenangan akan mudah diraih. Biasanya pemain akan lebih senang
mendapatkan kartu dengan angka-angka yang terdistribusi merata, karena
dengan ini si pemain dapat menjawab setiap angka yang ditawarkan lawan.
Pemain
yang mendapatkan empat atau lima kartu berseri, menjadi pihak yang
paling beruntung. Kemungkinan besar dia akan menguasai jalannya
permainan, hingga akhirnya meraih kemenangan. Semisal, seorang pemain
mendapatkan lima kartu berseri 1 : 1-0, 1-1, 1-3, 1-5, dan 1-6, maka
angka 1 itu akan menjadi kunci untuk meraih kemenangan. Keberuntungan
tidak sebatas itu saja. Pemain yang mendapatkan model kartu semacam ini,
dapat pula mendikte permainan lawan, dengan memberikan kesempatan atau
menutup laju lawan yang ia kehendaki.
Teknik
lain memenangkan permainan ialah dengan cara mengadu kartu. Yaitu
teknik menghentikan permainan dengan membuat angka kembar di kedua belah
sisi. Teknik ini memang mengandung resiko, karena pemain yang mengadu
kartu (pihak penantang) harus memiliki sisa angka paling kecil di
antara pemain-pemain lainnya. Jika kondisi ini tak terpenuhi, maka
pihak penantang akan menjadi pihak yang kalah.
Selain
bermain sendiri-sendiri, variasi lain permainan domino yaitu dengan
cara berpasang-pasangan, atau bermain mandan. Bermain mandan biasa
dilakukan oleh masyarakat Minangkabau, Aceh, dan Bugis. Mereka
menganggap, permainan seperti ini lebih egaliter dan meriah. Bermain
dengan cara ini, tak satupun orang merasa lebih berkuasa. Karena selain
memperhatikan kartunya sendiri, peserta juga harus memikirkan nasib
kartu mandannya. Hal ini juga akan menurunkan tensi egoisme diantara
pemain, karena si pemain tak akan bisa menang jika mandannya pun tak
bernasib baik. Dalam permainan mandan, bantingan kartu, dehem, dan
lelucon yang meluncur dari mulut pemain, merupakan sebuah kode yang
menarik untuk disimak. Kode-kode ini biasanya bertujuan untuk
mengacaukan perhitungan lawan. Disinilah seninya bermain mandan, selain
dituntut memiliki kemampuan rasa dan periksa, kelihaian untuk
menjatuhkan mental lawan, serta sikap saling pengertian, sangat
dibutuhkan untuk memperoleh kemenangan.
Banyak
pelajaran yang bisa didapat dari perminan domino. Seperti halnya di
kehidupan sehari-hari, dalam permainan ini kita dilatih untuk
bersungguh-sungguh, berkonsentrasi tinggi, serta berani mengambil
keputusan. Selain itu kita juga diajarkan bagaimana caranya berhitung,
memenej nasib, dan meminimalisir sebuah kegagalan. Dari permainan ini
pula, kita bisa mengetahui karakter para pemain. Apakah ia tipikal yang
agresif, konservatif, atau seorang yang baik hati.
Domino terkadang menjadi teman untuk sekedar mengisi waktu luang atau
sekedar berkumpul dengan teman dengan memainkannya suasana akan terlihat
lebih akrab, Media dalam bermain domino ini biasanya berupa kartu kecil
balok dan bergambar bulat-bulat merah dalam berbagai jumlah dari kartu
terkecil dengan nilai kosong hingga kartu tertinggi dengan nilai 6/6.
Pada dasarnya permainan ini dimainkan secara berkelompok dan sepertinya sudah menjadi tradisi di Indonesia jika domino selalu menjadi teman yang menyenangkan ketika berjaga malam atau diacara-acara tertentu.
Sungguh
banyak pelajaran yang diambil dari permainan domino baik disadari
maupun tidak kita sadari. Namun demikian bila kita terlalu asyik bermain
domino dan lupa yang lainnya mudharatnya jadi lebih banyak, Jadi jangan
berlrbihan
B