Friday 22 August 2014



Bobot badan mencapai 1,6 kg dalam umur 45 hari.
Bebek hibrida merupakan persilangan antara mentok (itik manila) betina dan itik peking jantan. Berdasarkan catatan omkicau.com, ini sebenarnya sama dengan konsep “mencetak” tiktok (persilangan itik dan mentok), yang pernah dikembangkan Om Gunawan Santoso di Depok, atau yang di mancanegara dikenal sebagai mule duck.

Bebek hibrida memiliki pertumbuhan luar biasa. Hanya dalam umur 45 hari, bobot badan rata-rata bisa mencapai 1,6 kg, dan sudah layak potong atau sesuai dengan permintaan restoran. Dagingnya juga lebih lembut (karena masih muda), lebih gurih (seperti ayam kampung), tidak berbau amis, dan rendah kolesterol.

Selama ini, sebagian besar restoran dengan menu itik / bebek menggunakan bahan itik lokal, terutama itik jawa, dengan masa pemeliharaan yang lebih lama. Bahkan tidak sedikit warung makan yang menggunakan bahan berupa itik petelur yang sudah afkir, sehingga dagingnya agak alot.

Dengan keunggulan inilah, bebek hibrida mudah sekali menembus pasar, khususnya restoran / warung makan. KITA bisa setiap hari memotong 500 – 750 ekor bebek hibrida untuk memenuhi pesanan yang terus mengalir.

beternak bebek hibrida bisa dengan memanfaatkan lahan kosong di belakang rumah. memberi sekat-sekat untuk membedakan usia bebek yang siap dipanen dan bebek yang masih muda.

“Perawatannya pun gampang. Agar unggas tidak kena mudah terserang penyakit, kandang harus diseterilkan dengan gamping (kapur). Makanannya juga sederhana, bisa dibelikan produk pabrikan atau membuat pakan sendiri, misalnya dedak, bekatul, ampas tahu, dan enceng gondok,” ujarnya.

Selain bisa dijadikan itik pedaging, bebek hibrida juga bisa difungsikan sebagai itik petelur. Tapi telur yang dihasilkan bebek hibrida, sebagaimana tiktok, bersifat infertil atau tidak akan pernah bisa menetas. Ini sama seperti bekisar, persilangan ayam hutan dan ayam kampung, yang selalu menghasilkan telur infertil.

Karena perkembangan ternaknya yang melaju cepat, kita bisa memperkerjakan pekerja yang berasal dari warga desa setempat. Insya Allah kita bisa mengembalikan modal usaha sekitar 1 tahun

Menurut Kabid Peternakan dan Kehewanan, Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (P3) Kabupaten Sidoarjo, Dr Bambang Erwanto MM, daerahnya memang dikenal sebagai salah satu sentra peternakan bebek terbesar di Jawa Timur. Hal ini karena para peternaknya sukses dalam mengembangkan budidaya bebek hibrida dengan kualitas unggul dan terhindar dari berbagai penyakit unggas, termasuk wabah flu burung yang menjadi momok bagi peternak itik di daerah lain.

“Serangan flu burung yang terjadi di beberapa daerah di Jatim membuat para peternak unggas kelabakan, bahkan ada yang sampai gulung tikar. Namun di Kabupaten Sidoarjo, para peternak unggas tetap eksis, bahkan bisa dibilang kewalahan menerima pesanan daging bebek hibrida,” ujarnya.

Ada yang berminat membudidayakan bebek hibrida, baik sebagai penghasil day old duck / DOD (meri umur 1 hari) atau langsung menjualnya sebagai itik pedaging

0 komentar:

Post a Comment

Sponsor

Total Pageviews

Find Us On Facebook

My Blog List

Social Networks

category2

Random Posts

Social Share

Search This Blog

Pages

Sponsor

Recent comments

Text Widget

Video of the day

" TULISAN YANG KABUR LEBIH BAIK DARIPADA INGATAN YANG KUAT "

category1

About Me

My photo
perkenalkan namaku iqbal zulkarnain,,,anak pertama dari tiga bersaudara,dua provinsi sudah kujelajahi untuk mencari kebahagiaan dan arti hidup.hal yang kulakukan sekarang adalah menjadi mahasiswa akhir semester 9 di Fakultas Syariah jurusan perbankan syariah kampus IAIN Antasari Banjarmasin.pengalaman ikut organisasi ada kopma,pmii,taekwondo,dan sanggar kereta atau biasa di sebut teater...kurang lebih kedepannya aku mau menceritakan pengalaman hidupku yang mungkin bisa berguna untuk adik-adik di bawahku dan mungkin juga bisa untuk kamu ambil hikmahnya,,,have fun and salam kenal

Followers

Recommended Gadget

Business

Translate

Flickr Images

Find Us On Facebook

Recent Comments

Pages - Menu

Popular Posts

Popular Posts