IQBAL ZULKARNAIN/PS B/1001160256
Menurut argumentasi saya maksud ulama
tersebut, bahwa agama tidak perlu diteliti kebenarannya, karena agama itu pasti
benar ajarannya, setiap pemeluk suatu agama pasti meyakini bahwa agama yang
dipeluk pastinya mengajarkan kebenaran.
Namun pemeluknya diwajibkan mengkaji dan mendalami agama agar tidak salah dalam memahami perintah-perintah dan ajarannya, sehingga tidak salah juga dalam bertindak dan bersikap dalam melaksanakan ajaran agama. Bukan hanya menerima pendapat atau perintah dari orang yang dianggap tahu agama secara lebih dalam, namun kita sendiri wajib mempelajari sumber dan dalilnya.agama harus diteliti, tapi bukan meneliti benar tidaknya ayat yang didalam kitab suci, atau meneliti tentang benar tidaknya kenabian seseorang, kalau itu diteliti tidak akan berguna karena semua itu adalah sejarah. yang diteliti adalah perbedaan yang terjadi karena pengaruh agama a dibanding dengan pengaruh agama b dalam kehidupan nyata para penganutnya. orang yang tinggal di gunung dan dipantai sangat berbeda terlihat dari gaya hidup, cara berpikir, bersikap, dan bekerjanya , apalagi ini agama, yang ketika kita masih dikandungan sudah didoakan atau sudah dipengaruhi agama.
Namun pemeluknya diwajibkan mengkaji dan mendalami agama agar tidak salah dalam memahami perintah-perintah dan ajarannya, sehingga tidak salah juga dalam bertindak dan bersikap dalam melaksanakan ajaran agama. Bukan hanya menerima pendapat atau perintah dari orang yang dianggap tahu agama secara lebih dalam, namun kita sendiri wajib mempelajari sumber dan dalilnya.agama harus diteliti, tapi bukan meneliti benar tidaknya ayat yang didalam kitab suci, atau meneliti tentang benar tidaknya kenabian seseorang, kalau itu diteliti tidak akan berguna karena semua itu adalah sejarah. yang diteliti adalah perbedaan yang terjadi karena pengaruh agama a dibanding dengan pengaruh agama b dalam kehidupan nyata para penganutnya. orang yang tinggal di gunung dan dipantai sangat berbeda terlihat dari gaya hidup, cara berpikir, bersikap, dan bekerjanya , apalagi ini agama, yang ketika kita masih dikandungan sudah didoakan atau sudah dipengaruhi agama.
Pentingnya penelitian agama
mempunyai banyak arti. Tentu saja arti penting
di sini bukan menurut pengertian peneliti yang subyektif, tetapi harus dilihat
dari kepentingan yang lebih luas dan obyektif. Misalnya, dari segi akademik
mungkin akan melahirkan teori baru dan/atau membatalkan teori lama. Sedangkan
dari kepentingan yang lebih pragmatik akan dapat memecahkan masalah (problem solving) yang
sedang dihadapi masyarakat. Dengan demikian, masalah penelitian bukan hanya
bermula dari sensitifitas peneliti terhadap fenomena sosial yang ada, tetapi
juga adanya kesenjangan fakta sosial yang ingin diketahui atau dipecahkan.
Sebagai
contoh, jika masalah yang akan dibahas menyangkut konsep riba dalam Alquran,
maka pada latarbelakang harus diuraikan sejarah perkembangan riba dalam
kehidupan masyarakat sebelum hingga masa turunnya ayat-ayat tentang riba.
Setelah itu, diuraikan pula perbedaan pendapat ulama mengenai keharaman riba.
Jika penelitian yang dilakukan itu tertuju kepada lokasi tertentu, maka harus
pula digambarkan secara singkat kondisi pelaksanaan riba yang terjadi pada
masyarakat yang diteliti.
0 komentar:
Post a Comment